🐱 Hubungan Antara Pimpinan Dan Bawahan Disebut Komunikasi

KOMUNIKASI Komunikasi dapat didefenisikan sebagai penyampaian informasi antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yang vital dalam organisasi karena komunikasi diperlukan untuk mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya Komunikasikepemimpinan memiliki fungsi informatif, yang artinya proses pertukaran informasi atau ide antara atasan dan bawahan harus terlaksana dengan baik. Komunikasi kepemimpinan juga berfungsi dalam menjalankan regulasi dalam perusahaan atau organisasi. Komunikasi kepemimpinan fungsi persuasif adalah membuat pemimpin bisa memberikan tanggungjawabnyatanpa harus dijelaskan lagi., Salah satu cara untuk menjalin kerjasama tersebut yaitu dengan membangun pola komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan dalam bentuk pertukaran informasi dan gagasan. Kata Kunci: pola komunikasi, kepemimpinan, motivasi kerja, karyawan. Abstract BK2b2. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Komunikasi adalah proses dimana informasi dan pemahaman ditransfer antara pengirim dan penerima, seperti antara pemimpin dan karyawan, instruktur dan siswa, atau pelatih dan memindai lingkungan mereka untuk mengetahui pentingnya informasi tertulis dan pribadi, mengumpulkan fakta, data, dan ide, yang pada gilirannya dikirim ke bawahan dan orang lain yang dapat menggunakannya. Seorang manajer kemudian menerima pesan dan umpan balik bawahan untuk memeriksa pemahaman dan menentukan apakah akan mengubah pesan untuk akurasi. Manajer memiliki tanggung jawab komunikasi yang besar dalam mengarahkan dan mengendalikan suatu satu kunci komunikasi yang efektif adalah memilih saluran yang tepat untuk menyampaikan pesan. Saluran adalah media di mana pesan komunikasi dibawa dari pengirim ke penerima. Seorang pemimpin dapat membahas masalah tatap muka, menggunakan telepon, menulis memo atau surat, menggunakan e-mail, mengirim pesan teks, memposting pesan di blog atau halaman Web, atau memasukkan item ke dalam buletin, tergantung pada sifat pesan. Para pemimpin tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata. Pemimpin diawasi, dan penampilan, perilaku, tindakan, dan sikap mereka adalah pesan simbolis kepada orang lain. Komunikasi nonverbal, yaitu, pesan yang dikirimkan melalui tindakan, perilaku, ekspresi wajah, dan nada suara, menyumbang lebih dari setengah dari seluruh pesan yang diterima dalam perjumpaan pribadi. Salah satu cara pemimpin secara nonverbal mengkomunikasikan nilai umpan balik adalah dengan mempraktikkan manajemen dengan berkeliaran MBWA .MBWA berarti bahwa pemimpin meninggalkan kantor mereka dan berbicara langsung kepada karyawan saat mereka bekerja. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Memahami 5 gaya komunikasi kepemimpinan yang lazim digunakan kinerja karyawan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah dari gaya komunikasi pemimpin pada organisasi atau perusahaan, dan intensitas komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Kepemimpinan adalah kegiatan yang mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku orang lain, agar melakukan kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai seorang pemimpin. Konsep hubungan atasan dengan bawahan bersandar kuat pada perbedaan dalam otoritas, yang diterjemahkan menjadi perbedaan dalam status, hak, dan pengawasan. Kualitas komunikasi antara bawahan dengan atasan merupakan fungsi dari hubungan antar personal yang dibangun di antara mereka dan bagaimana hubungan ini memenuhi bawahan. Dalam hal komunikasi kepemimpinan sendiri terdapat banyak jenis atau gaya yang dapat diterapkan. Biasanya gaya komunikasi kepemimpinan dipengaruhi oleh kepribadian personal dari pemimpin dan gaya kepemimpinannya dalam menjalankan suatu organisasi atau perusahaan. Gaya kepemimpinan ini biasanya didasarkan oleh beberapa pola dasar yakni mementingkan hubungan kerja sama, mementingkan pelaksanaan pekerjaan dan mementingkan hasil dari pekerjaan. Untuk mengetahui berbagai jenis komunikasi kepemimpinan, Berikut adalah contoh gaya komunikasi kepemimpinan yang lazim digunakan 1. Gaya Controlling Gaya komunikasi kepemimpinan model ini mementingkan kendali atas organisasi atau perusahaan. Pemimpin dengan gaya komunikasi controlling akan membatasi dan cenderung mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan bawahannya. Komunikasi yang terjalin dalam gaya komunikasi ini adalah komunikasi satu arah yang berasal dari atasan ke bawahan. Komunikasi satu arah ini dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk melakukan tugas sesuai dengan perintahnya. 2. Gaya Equalitarian Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini mengedepankan aspek kesamaan dalam komunikasi. Komunikasi kepemimpinan jenis ini melakukan penyebaran informasi atau ide dengan arus dua arah, baik dari atasan ke bawahan maupun sebaliknya. Komunikasi kepemimpinan jenis ini dilakukan secara terbuka yang berarti setiap anggota organisasi atau perusahaan berhak mengemukakan pendapat. Pemimpin akan memberikan ruang bagi bawahannya untuk memberikan pendapat perhadap pengambilan keputusan organisasi atau perusahaan. Komunikasi berjalan santai dan tanpa intimidasi. Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan yang baik sehingga timbul keterbukaan antara atasan dan bawahan maupun antar bawahan. Pemimpin mampu membangun komunikasi baik formal maupun non formal dengan anggota dari organisasi atau yang nantinya membuka kesempatan bagi tiap anggota untuk bertukar informasi dan gagasan. 3. Gaya Struktural Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memberikan informasi yang bertujuan untuk pemantapan perintah penugasan, jadwal penugasan dan struktur organisasi atau perusahaan. Pada gaya komunikasi ini, pemimpin mencoba mempengaruhi bawahan dengan cara memberikan informasi terkait tujuan, penjadwalan kerja, aturan kerja, prosedur kerja dalam organisasi atau perusahaan. Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini akan berjalan efektif dan bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan bila dijalankan dengan benar. Ahli komunikasi bernama Stogdill dan Coons menjelaskan bahwa struktur inisiator bisa menjadi gaya kepemimpinan yang efektif. Inisiator struktur ini adalah mereka yang mampu membuat perencanaan informasi atau pesan verbal yang bisa memantapkan tujuan organisasi, struktur organisasi, deskripsi penugasan kerja dan pertanyaan pertanyaan lain yang bersifat struktural. 4. Gaya Dinamis Komunikasi kepemimpinan gaya dinamis ini artinya pelaku komunikasi akan bersikap lebih agresif dalam menyampaikan dan menangkap pesan. Dalam gaya ini, baik pemimpin dan bawahan sadar betul bahwa lingkungan organisasi atau perusahaan mereka dinamis sehingga berfokus pada tindakan. Gaya komunikasi kepemimipinan jenis ini bertujuan untuk merangsang pegawai untuk bekerja lebih cepat dengan hasil yang lebih baik. Dalam suasana kerja yang dinamis, gaya komunikasi kepemimpinan ini cocok untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kritis. Gaya komunikasi kepemimpinan ini dapat berjalan baik bila pemimpin dan karyawan memiliki cukup kemampuan dalam bekerja dan menyelesaikan masalah kritis di lingkungan yang dinamis. 5. Gaya Relinqushing Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memiliki sifat bersedia dalam menerima saran atau ide dari orang lain. Pemimpin bersedia menurunkan keinginannya dalam memberi perintah dan mengatur karyawannya. Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini bisa efektif jika pemimpin bekerja dalam organisasi atau perusahaan yang berisi orang-orang yang sudah berpengalaman, berpengetahuan luas dan mampu bertanggung jawab atas setiap pekerjaannya. Recent Posts Skema Sertifikasi Klaster Pendampingan Kewirausahaan BNSP Pelatihan dan Sertifikasi Skema Klaster Pendampingan Kewirausahaan BNSP Untuk melindungi berbagai profesi personal di Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, Pemerintah membentuk BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan selanjutnya BNSP memberikan lisensi kepada LSP Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai bidangnya. Pelatihan SDM yang secara resmi merupakan jejaring LSP Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah berlisensi oleh BNSP […] Read More Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Kewirausahaan BNSP Pelatihan dan Sertifikasi Skema Klaster Pelaksanaan Kewirausahaan BNSP Untuk melindungi berbagai profesi personal di Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, Pemerintah membentuk BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan selanjutnya BNSP memberikan lisensi kepada LSP Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai bidangnya. Pelatihan SDM yang secara resmi merupakan jejaring LSP Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah berlisensi oleh BNSP […] Read More Sertifikasi BNSP Tenaga Pemasar Area Kerja Manajerial Layanan Pelatihan dan Sertifikasi Skema Okupasi Tenaga Pemasar Manajerial Layanan BNSP Untuk melindungi berbagai profesi personal di Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, Pemerintah membentuk BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan selanjutnya BNSP memberikan lisensi kepada LSP Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai bidangnya. Pelatihan SDM yang secara resmi merupakan jejaring LSP Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah berlisensi […] Read More 15 2005 tujuan dari komunikasi ke atas adalah untuk memberikan balikan, saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan ini adalah integrasi dan pembaruan. Sedangkan menurut Smith Goldhaber, 1986 komunikasi ke atas berfungsi sebagai balikan bagi pimpinan memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu pesan yang disampaikan kepada bawahan dan dapat memberikan stimulus kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam merumuskan pelaksanaan kebijaksanaan bagi departemennya atau organisasinya. 7. Hubungan Atasan Dan Bawahan Hubungan posisional yang paling umum dan mungkin paaling penting untuk kerja organisasi secara efektif dan efisien, adalah hubungan atasan dan bawahan. Bila hubungan atasan dan bawahan dapat diperkokoh maka sumber daya manusia di seluruh organisasi dapat ditingkatkan. Hubungan atasan dan bawahan berstandar kuat pada perbedaan dalam otoritas, yang diterjemahkan menjadi perbedaan dalam status, hak dan pengawasan. Seorang atasan dipandang memiliki status lebih tinggi, lebih banyak hak istemewa dan wilayah pengawasan tertentu atas seorang bawahan. Seorang bawahan memiliki status lebih rendah, lebih sedikit hak istimewanya dan bergantung pada atasannya. Meskipun seorang bawahan bergantung pada atasannya dan sering berbeda dengan atasannya tetapi atasan juga bergantung pada bawahannya. Cara seorang bawahan memberi respon kepada atasannya, menurut penelitian dan pengamatan Sanford, Hunt, Bracey, 1976, bergantung pada factor – factor seberapa jauh bawahan mempercayai 16 atasannya dan seberapa besar keinginan bawahan ingin naik pangkat dalam organisasi tersebut. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan atasan dengan bawahan sangatlah penting dalam organisasi jadi keharmonisannya harus dijaga karena antara atasan dan bawahan juga saling membutuhkan antara satu dengan lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. 8. Komunikasi Kepemimpinan Dalam Organisasi Menurut Abdullah Masmuh, keberhasilan seorang pemimpin dalam perusahaan sangatlah ditentukan dalam ketrampilan berkomunikasi. Dengan adanya komunikasi kepemimpinan yang baik dan yang menyenangkan, diharapkan benturan – benturan psikologisdan konflik – konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi yang sering terjadi baik antara manajer atau pimpinan dengan karyawan, karyawan dengan karyawan yang mengganggu jalannya roda organisasi dalam mencapai tujuan dapat dihindari. Komunikasi kepemimpinan merupakan aktifitas penyampaian pesan, informasi dan tugas melalui media tertentu yang dilakukan oleh seorang pimpinan kepada bawahannya, dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, jika pemimpin ingin sukses dalam tugasnya, ketrampilan komunikasi adalah salah satu aspek yang dapat dipergunakan pimpinan dalam organisasi apapun dan dalam bidang apapun. Inti komunikasi kepemimpinan sesungguhnya adalah bagaimana memberikan instruksi atau tugas yang jelas dan mudah dipahami oleh bawahan, bagaimana mengkomunikasikan kebijakan organisasi atau perusahaan kepada semua unsur di dalamnya. Abdullah Masmuh, 2008279-280 17 Beberapa hal yang berkaitan dengan teknik komunikasi kepemimpinan dalam organisasi yaitu Abdullah Masmuh, 2008280-287 a. Teknik pemberian instruksi yang tepat b. Membangun komunikasi yang sukses c. Cara memotivasi orang d. Cara merubah pikiran orang tanpa menimbulkan rasa kecewa e. Cara meyakinkan orang lain 9. Tujuan Kepemimpinan Dalam Organisasi

hubungan antara pimpinan dan bawahan disebut komunikasi